Sunday, January 12, 2020

Industri dan Konservasi : Invasi Kacangan Pada Kawasan Hutan


Salah satu kewajiban perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan adalah menjaga dan mengelola kawasan bernilai konservasi tinggi (HCV) dalam wilayah konsesinya. Monitoring dan patroli wajib dilakukan untuk menghindarkan area HCV dari gangguan dan ancaman serta hal-hal lain yang berpotensi merusaknya.

Gangguan dan ancaman yang banyak ditemukan di area konservasi dan selanjutnya ditangani oleh pihak pengelola adalah perambahan hutan, kebakaran, illegal logging, tambang liar, atau perburuan. Namun spesies invasif seperti tanaman Kacangan (Mucuna sp.) yang menjalar di area hutan luput dari perhatian dan, dalam beberapa kasus, terkesan dibiarkan.

Jenis tumbuhan ini merupakan salah satu tanaman cover crop yang banyak diaplikasikan pada perkebunan sawit dan karet. Spesies yang paling banyak digunakan adalah Mucuna bracteata yang memiliki laju pertumbuhan cukup cepat sehingga gulma lain tidak mampu bersaing tumbuh. Tanaman ini juga memiliki manfaat besar dalam memperkaya nitrogen tanah seperti halnya kebanyakan tumbuhan jenis Leguminoseae.

Mucuna bracteata berasal dari wilayah Asia Selatan. Tumbuhan ini tidak berasal dari/atau memiliki wilayah sebaran di Asia Tenggara, sehingga dapat dikatakan jenis introduksi. Tumbuhan jenis introduksi yang bersifat invasif atau dominan seringkali menjadi ancaman bagi ekosistem aslinya. Sama seperti peristiwa pelepasan ikan Arapaima di Sungai Brantas yang dikecam aktivis lingkungan, serta kasus invasi ikan Snakehead di Georgia, USA baru-baru ini. Invasi tumbuhan Mucuna bracteata juga akan memberikan dampak kerusakan ekosistem yang besar apabila tidak ditangani dengan baik.

Saat ini di Sumatra dan Kalimantan, area hutan yang terserang Mucuna bracteata sudah banyak ditemui. Bahkan, beberapa area hutan di Malaysia juga diinformasikan mengalami peristiwa serupa. Area hutan yang terserang Mucuna bracteata merupakan hutan yang berada dekat dengan konsesi perkebunan. Bahkan, di area hutan bernilai konservasi tinggi dalam konsesi yang seharusnya dikelola. Hal ini menyebabkan kerusakan struktur vegetasi hutan dan meningkatkan resiko kebakaran hutan dan lahan.


Hutan yang terbuka akibat invasi kacangan

Pengendalian Invasi Mucuna bracteata

Pada skala invasi yang masih rendah dimana Mucuna bracteata ini mulai tumbuh di sekitar atau pinggiran hutan, penanganan dapat dilakukan dengan cara manual. Pohon yang mulai dijalari kacangan dapat dibersihkan dengan cara ditebas dan dicabut akar kacangannya. Terkadang, pencabutan akar kurang maksimal hasilnya karena akar terputus dan tidak tercabut seluruhnya. Dalam 1-2 minggu, akar yang tertinggal akan membentuk tunas baru dan apabila tidak segera dilakukan tindakan lanjutan akan kembali ke kondisi semula mengingat kecepatan pertumbuhan jenis kacangan ini. Hal ini dapat diatasi dengan spraying yang terkontrol.

Invasi mucuna yang sudah terjadi dalam skala besar memerlukan penanganan yang lebih lama. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan pemetaan area terdampak. Selanjutnya pembersihan Mucuna bracteata dilakukan dengan melibatkan alat berat seperti excavator atau JCB untuk menggulung dan menimbun bekasnya. Selanjutnya tunas baru yang mulai tumbuh dilakukan spraying untuk memastikan tumbuhan ini benar-benar mati. Area terdampak kacangan yang cukup luas tidak disarankan untuk dibersihkan hanya dengan spraying karena bekas tumbuhan yang mati dapat meningkatkan potensi kebakaran.

Area yang telah bersih dari kacangan sebaiknya dipercepat proses regenerasinya melalui penanaman tumbuhan jenis lokal (restorasi). Hal ini disamping untuk mengurangi potensi kebakaran juga sebagai program penghijauan yang wajib dikontrol dan dirawat secara rutin hingga tanaman restorasi membentuk tutupan hutan kembali.



Thursday, October 31, 2019

Flora Kalimantan : Pasak Bumi

Pasak Bumi (Eurycoma longifolia) merupakan tumbuhan bawah (understorey) yang banyak ditemukan di hutan Kalimantan. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga 16 meter dengan diameter batang dapat mencapai 20 cm. Batang Pasak Bumi tidak bercabang-cabang dimana susunan daunnya berbentuk menyerupai payung. Helaian daun berukuran kecil berbentuk lanceolate atau obovate-lanceolate. Buah berwarna merah-keunguan dan berdaging dengan kulit tipis.

Klasifikasi Pasak Bumi
Kingdom : Plantae
  Division : Magnoliophyta
     Class : Magnoliopsida
        Order : Sapindales
          Family : Simaroubaceae
             Genus : Eurycoma
                Species : E. longifolia

Gambar tumbuhan Pasak Bumi (photo credit : Ferry Slik asianplant.net)

Pasak Bumi banyak ditemukan di hutan dataran rendah Dipterocarp dan hutan Kerangas hingga pada ketinggian 500 mdpl. Jenis tanah dimana tumbuhan ini ditemukan banyak hidup adalah tanah pasir dan tanah liat. Kawasan sebarannya meliputi Indo-China, Thailand, Burma, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Kalimantan, dan Filipina.

Pasak Bumi dipercaya memiliki khasiat meningkatkan vitalitas dan stamina pria. Selain itu, kulit dan akarnya juga biasa digunakan untuk menurunkan demam dan minuman tonik pasca melahirkan. Meski demikian, uji coba klinis pada ekstrak tumbuhan ini kurang mendukung hal ini. Data klinis menunjukkan potensi manfaat sebagai obat disfungsi ereksi, namun uji coba yang dilakukan tidak memperlihatkan dampak yang signifikan.

Flora Kalimantan : Kenyem

Kenyem (Lepisanthes alata) merupakan salah satu jenis tumbuhan buah hutan Kalimantan. Tumbuhan ini termasuk dalam family Sapinaceae  bersama dengan buah Rambutan (Nephelium lappaceaum), Matoa (Pometia pinnata), dan Lengkeng (Dimocarpus longan). Ada juga yang menyebutnya buah Balangkasua. Buah Kenyem terkadang dapat kita temukan dijual di pasar-pasar tradisional. Masa berbuahnya sekitar Januari hingga April.

Klasifikasi Kenyem

Kingdom : Plantae
  Division : Magnoliophyta
    Class : Magnoliopsida
      Ordo : Sapindales
         Family : Sapindaceae
            Genus : Lepisanthes
               Species : L. alata

Tumbuhan ini dapat tumbuh mencapai 15 meter dengan diameter batang dapat mecapai 30 cm. Susunan daun paripinnate, kasar, berhadapan, bentuk daun linear-lanceolate. Bunga monoecious (bungan jantan dan betina pada satu pohon) berwarna ungu. Buah berbentuk bulat trigonous-obovoid berwarna merah atau ungu kecoklatan dan menjadi semakin hitam saat matang. Daging buah agak tebal dan berwarna putih dengan biji berbentuk elips. Rasanya manis-sepat.

Gambar kiri; daun dan bunga Kenyem (photo credit : Ferry Slik asianplant.net); serta buah kenyem yang telah matang (photo credit : dok. pribadi)

Tumbuhan ini hidup di dalam hutan dataran rendah dan sekitar aliran sungai hingga pada lokasi berketinggian 500 mdpl. Tumbuhan ini juga sering ditemukan di rumah atau di sekitar perkampungan penduduk setempat. Wilayah sebaran meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, Semenanjung Malaysia, dan Filipina.

Perbanyakan tumbuhan ini bisa dilakukan dengan biji. Penanaman dapat dilakukan pada tanah mineral yang tidak terlalu tergenang air (rawa) karena habitatnya lebih sering ditemukan pada tanah liat di sekitar aliran sungai. Bibit yang ditanam biasanya mulai berbuah sekitar 3 - 4 tahun. 

Gambar bibit Kenyem (photo credit : dok. pribadi)